Jakarta – Untuk melindungi diri dari kejahatan siber, individu atau organisasi perlu menerapkan langkah-langkah yang aman untuk menjaga informasi dari serangan phishing.
Dilansir dari CNNIndonesia, Sabtu (28/06/2025) penjahat di dunia digital kerap memanfaatkan kelemahan teknologi dengan cara menipu untuk mencuri data.
Berdasarkan informasi dari IBM, perusahaan atau lembaga rata-rata mengalami kerugian sekitar 4,88 juta USD akibat serangan phishing. Jenis kejahatan yang terkait dengan phishing umumnya mencakup pencurian identitas, penipuan, pengambilalihan akun, dan lain-lain.
Sebelum membahas langkah-langkah aman dalam melindungi data dari serangan phishing, penting untuk memahami terlebih dahulu definisinya.
Apa yang dimaksud dengan phishing?
Phishing merupakan jenis serangan siber yang dilakukan oleh pelaku kejahatan dengan cara berpura-pura menjadi organisasi yang dapat dipercaya, seperti lembaga pemerintah, bank, atau bahkan platform sosial media.
Tujuan dari serangan ini adalah untuk menipu korban agar memberikan informasi pribadi mereka. Umumnya, serangan phishing terjadi dalam bentuk tautan yang dikirim melalui email atau pesan teks.
Selain itu, penjahat juga dapat menggunakan telepon untuk mendorong korban mengeklik, mengunduh lampiran, dan memberikan informasi sensitif.
5 Strategi aman jaga data dari serangan phishing
Berdasarkan informasi dari On Security dan Perception Point, berikut adalah beberapa langkah aman yang dapat diambil untuk melindungi data dari serangan phishing.
1. Mengaktifkan multifaktor Autentifikasi
Secara umum, menjaga data dari serangan phishing bisa dilakukan dengan menggunakan password atau kata sandi yang kuat. Misalnya, mengombinasikan berbagai karakter seperti huruf, angka, tanda tanya, tanda seru, lambang-lambang, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, agar data jauh lebih aman dari serangan phishing, mengaktifkan multifaktor autentifikasi bisa menjadi pilihan yang patut dipraktikkan. Pasalnya, multifaktor autentifikasi atau biasa dikenal dengan verifikasi 2 langkah mampu meningkatkan keamanan ekstra.
2. Mengacuhkan tautan yang dianggap mencurigakan
Dalam kasus tertentu, korban phishing kerap membuka tautan atau link yang tampak tidak berbahaya. Namun, apabila ditelisik lebih teliti, tautan yang berpotensi berisi malware datang dari sumber yang tak tepercaya.
Selain mengacuhkan tautan tersebut, ada baiknya perangkat yang digunakan terpasang antivirus. Hal ini bertujuan supaya tautan mencurigakan bisa terdeteksi sebagai link yang tak perlu di-klik.
3. Memperbarui perangkat lunak secara berkala
Selanjutnya, strategi aman jaga data dari serangan phishing adalah selalu update software atau perangkat lunak secara berkala, misalnya sebulan sekali. Umumnya serangan phishing sering kali memanfaatkan perangkat lunak yang telah kedaluwarsa.
Usahakan agar mengaktifkan update otomatis alih-alih pembaruan manual pada perangkat lunak untuk menghindari masuknya malware. Dengan begitu, serangan phishing bisa diminimalisir.
4. Menggunakan aplikasi tambahan
Aplikasi seperti Image Recognition atau ekstensi browser yang terpasang pada perangkat handphone atau laptop bisa menjadi salah satu strategi aman menjaga data dari serangan phishing.
Aplikasi-aplikasi tambahan ini mampu menganalisis konteks atau konten gambar untuk mengidentifikasi ancaman phishing.
Teknologi image recognition dan pemasangan ekstensi browser untuk mengenali serangan phishing umumnya bisa mengenali perubahan kecil pada suatu logo yang dipakai dalam penipuan email dan web.
Tak hanya itu, aplikasi ini pun mampu memberi informasi kepada pengguna mengenai ciri-ciri penipuan yang hendak masuk ke perangkat.
5. Melakukan backup data secara reguler
Melakukan backup data secara berkala termasuk strategi aman agar terhindar dari serangan phishing. Usahakan lakukan pencadangan data dan menyimpannya di beberapa tempat seperti cloud, google drive, dan lain sebagainya.
Demikian beberapa strategi aman jaga data dari serangan phishing yang dapat dilakukan. Semoga membantu.(cnni)