Jakarta – Hari Buruh Internasional diperingati setiap tanggal 1 Mei dan dirayakan di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia. Secara global, peringatan Hari Buruh Internasional lebih dikenal dengan istilah May Day daripada Labour Day.
Secara harfiah, May Day berarti Hari Mei, sementara Labour Day berarti Hari Buruh. Berdasarkan arti kata-kata ini, seharusnya istilah Hari Buruh Internasional lebih tepat disebut Labour Day daripada May Day. Namun, mengapa istilah May Day yang digunakan secara resmi?
Ternyata, ada alasan di balik penggunaan istilah May Day untuk Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei. Menurut Encyclopædia Britannica, di Amerika Serikat (AS) dan Kanada, ada peringatan serupa yang disebut Labour Day, yang dirayakan pada hari Senin pertama di bulan September.
Sementara itu, peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei tetap diperingati sebagai May Day, untuk membedakannya dengan Labour Day yang lebih dikenal di Amerika dan Kanada.
Peringatan May Day berbeda dengan Labour Day, terutama di Amerika dan Kanada. May Day atau yang dikenal sebagai Hari Buruh Internasional adalah hari untuk memperingati perjuangan dan pencapaian bersejarah yang dilakukan oleh para pekerja dan gerakan buruh. May Day diperingati di banyak negara, termasuk Amerika dan Kanada setiap tanggal 1 Mei.
Sedangkan Labour Day, khususnya di Amerika Serikat dan Kanada, adalah hari libur yang diperingati pada hari Senin pertama di bulan September untuk menghormati para pekerja dan mengakui kontribusi mereka kepada masyarakat.
Di Amerika, yang dirayakan secara resmi adalah Labour Day, yang jatuh pada hari Senin pertama di bulan September, daripada May Day tanggal 1 Mei.
Meskipun Amerika Serikat tidak merayakan May Day setiap 1 Mei, namun Kongres Sosialis Internasional Marxis memilih tanggal 1 Mei sebagai hari aksi mereka dalam rangka memperingati pembantaian Haymarket di Chicago pada tahun 1886. Sejak saat itu, tanggal 1 Mei diperingati di banyak negara sebagai Hari Buruh Internasional atau May Day.(detik)